Jumat, 06 Januari 2012
Lanjutan (Ayam Hutan IX)
f. Warna bulu yang lebih cerah dan mengkilap
Keindahan bulu bagi ayam hutan jantan sangatlah penting, dan menjadi salah satu modal utama untuk memikat betina. Warna ayam hutan yang sangat cerah ini, dapat ditemukan selama musim kawin atau musim berbiak.
Berbeda dengan ayam hutan, ayam kampung (ayam domestik) tidak mengenal musim berbiak. Unggas peliharaan ini dapat kawin setiap saat, kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja . Mungkin karena sifatnya inilah, sehingga selama ribuan tahun proses budidaya, dapat dihasilkan ratusan varian ayam dengan berbagai fungsi (petelur, pedaging, ayam hias) yang tersebar di seluruh dunia (bisa dilihat di di www.feathersite.com).
Terjaminnya suplai makanan, rasa aman dari pemangsa serta hilangnya sifat mengeram pada sebagian ras ayam domestik, memungkinkan ayam betina untuk bertelur nyaris setiap hari, sepanjang tahun. Ayam betina di dalam kandang sudah tak peduli lagi, apakah pejantan pasangannya termasuk ayam yang ganteng atau tidak, yang penting bisa “melaksanakan tugas” dengan baik. Jadi, dalam hal kawin mawin, bulu yang indah bagi pejantan ayam domestik, sudah tidak diperlukan lagi. Periode moulting atau rontoknya bulu leher pun, tidak dikenali lagi oleh ayam domestik.
Gambar 19. Ayam hutan yang sedang minum ini sangat waspada dengan kondisi sekitar. Perhatikan bulu ekornya yang tersusun rapi, serta bulu lehernya yang lebat dan mengkilap (Gambar 12). Foto: Giovani M.
Beberapa Contoh Ayam hasil silangan (Brugo)
Dari Gambar 20 di bawah ini, dapat dilihat beberapa jenis ayam yang kemungkinan besar adalah hasil persilangan antara ayam hutan dengan ayam peliharaan. Ayam pada gambar di sebelah kiri memiliki pola warna yang menyerupai ayam hutan, namun bentuk tubuh yang gempal dan kakinya yang besar menunjukkan bahwa ayam ini adalah ayam silangan.
Ayam di bagian tengah, juga memiliki postur yang menyerupai ayam hutan, tetapi keberadaan pola totol-totol putih di sekujur tubuhnya menunjukkan, bahwa kemungkinan besar, ayam ini juga termasuk hasil kawin silang.
Gambar 20. Beberapa contoh ayam hasil silangan (Brugo).
Ayam di sebelah kanan pada Gambar 20 di atas, merupakan salah satu ayam hias dari Jepang. Kadang-kadang, ayam Brugo dengan pola warna kuning seperti ini, juga ditemukan pada populasi ayam liar di tepi hutan yang berbatasan dengan pemukiman penduduk.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar