Jumat, 06 Januari 2012

Lanjutan (Ayam Hutan VII)

Ayam hutan betina yang asli, tidak pernah memiliki jengger dan gelambir sedikit pun. Kalaupun ada, ukurannya sangat kecil. Wajah berwarna merah jambu (pink) dengan warna bulu coklat kuning keemasan yang melingkar di sekeliling wajah. Bulu leher berwarna hitam dengan tepi bulu berwarna kuning emas yang tipis. Penutup telinga berwarna kuning kecoklatan. Bulu dada berwarna coklat emas kemerahan. Kepala ayam hutan betina yang asli dapat dilihat pada Gambar 15 (kiri) di bawah ini.
Gambar 15. Ciri spesifik ayam hutan betina. Kepala ayam hutan betina yang asli (kiri), kepala betina Brugo dengan warna bulu berwarna putih keperakan (tengah), kepala betina Brugo dengan jengger/pial dan sepasang gelambir serta warna bulu leher yang lebih cerah (kanan). Sumber: http://ayamhutan.tripod.com/junglefowl.html c. Terjadinya gugur bulu (moulting) di leher Salah satu perbedaan yang paling menyolok dan sangat jelas antara ayam hutan asli dengan ayam hasil silangan (Brugo) adalah adanya periode gugur bulu (moulting) di leher, yang hanya ditemukan pada jenis ayam hutan asli. Sebagai burung liar, ayam hutan jantan hanya memiliki bulu leher yang sangat lebat, selama musim berbiak/musim kawin saja. Selain musim itu, ayam hutan hanya memiliki bulu leher pendek berwarna hitam (Gambar 16 kiri). Ayam Brugo atau ayam kampung tidak pernah mengalami periode gugur bulu leher seperti ini.
Gambar 16. Pertumbuhan bulu leher pada ayam hutan asli. Ayam hutan jantan dengan bulu leher pendek berwarna hitam (kiri). Bulu leher yang mulai tumbuh (tengah). Bulu leher yang sudah tumbuh sempurna pada musim kawin (kanan). Ketiga ayam jantan di atas adalah ayam yang sudah dewasa sepenuhnya (bukan ayam muda). Perhatikan bentuk kepala dan jengger kecil yang menjadi ciri khas ayam hutan asli. Sumber: http://redjunglefowl.webs.com/idealspecimens.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar